KAMPAR – Pemerintah Kabupaten Kampar secara resmi meluncurkan program strategis "Peternakan Rakyat Modern" sebagai upaya ambisius untuk mentransformasi peternakan tradisional menuju sistem yang lebih modern dan efisien. Inisiatif ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (Disbunnakkeswan) Kabupaten Kampar.
![]() |
| Kepala Dinas Perkebunan,Peternakan Kampar |
Acara launching yang penting ini dihadiri langsung oleh Bupati Kampar, Ahmad Yuzar. Dalam sambutannya, Bupati Kampar menyampaikan komitmen kuat pemerintah daerah untuk meningkatkan harkat dan martabat peternak. |
Bupati Kampar menegaskan bahwa "Peternakan Rakyat Modern" harus menjadi titik balik yang mengakhiri praktik peternakan yang tidak efisien, sekaligus membuka peluang bagi peternak untuk menikmati hasil usaha yang berlipat ganda, sejalan dengan visi peningkatan pendapatan masyarakat Kampar.
Mengatasi Kendala Efisiensi pada Model Tradisional
Kepala Disbunnakkeswan Kabupaten Kampar, Bapak Marahalim, S.Pt., menjelaskan bahwa program ini hadir untuk mengatasi rendahnya efisiensi pada usaha peternakan rakyat yang selama ini masih mengandalkan pola tradisional dan pengetahuan turun-temurun.
Bapak Marahalim menyoroti bahwa model lama menimbulkan biaya operasional yang sangat tinggi, terutama dalam pengadaan pakan.
"Karena kurang efisien, biayanya cukup tinggi. Baik itu biaya modal, baik itu tenaga maupun pikiran untuk mengadakan pakan ternak itu tinggi," ujar Bapak Marahalim.
Ia menambahkan, kualitas pakan yang kurang optimal juga berdampak pada pertumbuhan ternak yang kurang maksimal, yang pada akhirnya membuat pendapatan peternak menjadi rendah.
Transformasi dengan Teknologi dan Integrasi Usaha
Program "Peternakan Rakyat Modern" membawa transformasi total model usaha melalui adopsi teknologi. Penerapan teknologi seperti teknologi pakan dan inseminasi buatan dirancang untuk mengefisienkan biaya secara signifikan dan memaksimalkan produksi ternak. Diharapkan, dengan biaya yang lebih sedikit namun produksi tinggi, pendapatan peternak di Kampar akan meningkat.
Selain modernisasi, konsep kunci dari program ini adalah integrasi antara usaha peternakan dan usaha pertanian. Model terintegrasi ini menciptakan sistem yang berkelanjutan, di mana limbah pertanian dapat diolah menjadi pakan ternak, dan limbah peternakan (kotoran ternak) dapat diolah menjadi kompos untuk pupuk pertanian.
"Sehingga tidak ada yang terbuang, dua hasil yang didapat, hasil utamanya dan juga hasil sampingnya. Sehingga petani mendapatkan dua hasil sekaligus Dengan adanya dua sumber pendapatan dari sistem terintegrasi ini, kesejahteraan peternak dipastikan akan lebih baik dan meningkat.," simpul Bapak Marahalim.
Fan.

